Blogroll

Tuesday, June 10, 2014

berpose sblm ngedune
Berkat gabung dengan persiqa selain mendapatkan sehat dan manfaat bermian sepak bola persiqa juga sangat menjungjung tinggi kebersamaan. Di antaranya seluruh anggota pesiqa berserta keluarga pada merencanakan sebuah acara Dissert Safari Dune beserta warga Indonesia lain pada November 2010 lalu. 

Waktu itu kami berkumpul di dekat sealand beach kemudian sebelum acara dune di laksanakan sebelumnya di sematkan perkenalan-perkenalan dengan anggota tim lain, di antaranya adalah anggota IPENG (ikatan penggemar Dune) juga ada dari kedutaan besar Indonesia untuk Qatar, ada yang dari Qapco,Rasgas dan juga Airport. Setelah di adakan briefing yang di pimpin oleh pak susilo dari Persiqa. Kemudian Kami berangkat ke tengah gurun pasir Inland untuk menantang adrinalin. 

Saya numpang kendaraannya pak Syamsu Kamal bersama tiga orang teman lainnya yaitu Ridho, udin dan mawardi. Pak sayamsul kamal sangat baik orangnya, dia suffel dan enak di ajak bicara, dia juga sangat jago ngdune. Pak syamsul kamal kerja di salah satu perusahaan gas terbesar di Qatar yaitu Qatar gas. Dia berasal dari aceh, kebetulan keluarganya lagi liburan pulang kampung ke aceh jadi kami bisa ikut serta bersama pak Syamsu kamal menyusuri rintangan-rintangan gurun pasir inland. Bersama mobil Jeep Cerooke nya pak Syamsu mengayun-ayun kan stir mobil. 

Terlihat di sekeliling daratan gurun pasir yang begitu indah laksana hamparan emas yang tiada batas, kuning kecoklatan. Yang lebih mengesankan pak Syamsu terkadang melakukan aksi-aksi yang sangat Exstream. Terkadang dia berani menyusuri hamparan pasir yang berjurang, kami pun menjerit-jerit takut-takut mobil itu terbalik. Kemudian salah satu teman kami dari Persiqa terdengar terjebak di tengah gurun pasir karena ban mobilnya ambles, lalu pak Syamsu berinisiatif untuk menolong mereka yang terjebak. Kami pun kembali menyusuri jalan-jalan yang sudah di lewati, seperti biasa pak syamsu melakukan aksi-aksi yang menegangkan dia berani naik ke gurun yang tinggi guna melihat posisi di mana teman kami itu terjebak. 

Akhirnya setelah mondar mandir ke sana kemari akhirnya kami menemukan teman yang terjebak itu sesampai di sana ternyata mereka sudah tetolong, mobilnya sudah kembali normal. Namun sayang mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan karena ban mobil mereka tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan. Perjalanan kami lanjutkan, mobil cherooke yang di kemudikan Pak Syamsu kamal melaju menysuri bukit-bukit padang pasir yang sangat gersang. Kali ini Pak Syamsu benar-benar menguji nyali kami, dia hampir-hampir menjungkalkan mobilnya ke jurang yang cukup tinggi. Kami pun sangat kaget dan berteriak histeris. 

Mungkin bila Pak syamsu tidak ahli dalam mengemudikan mobil Cherooke nya kami berlima sudah terjungkal ke dalam jurang. Karena dari hasil pengamatanku antara jarang pak Syamsu mengerem mobilnya dengan jurang gurun itu sangat lah dekat mungkin kalau terlambat beberapa detik saja mobil itu sudah jatuh. Akhirnya Pak Syamsu memutuskan untuk mundur dan memutar arah ke jalur biasa. Pak Syamsu benar-benar orang yang suka menguji nyali, kali ini dia menaiki bukit yang tinggi, berniat menyusul temannya yang ada di atas ehh malah mobil pak Syamsu yang kejebak. Ban nya ambles ke dalam pasir, sudah beberapa kali dia berusaha mengeluarkan mobilnya dari jebakan pasir itu akan tetapi tidak membuahkan hasil. Malah ban mobil Pak Syamsu semakin dalam amblesnya. 

Akhirnya teman pak Syamsu turun untuk menolong kami yang sedang beusaha mendorong mobil pak Saymsu yang ambles di tengah gurun pasir. Teman pak Syamsu membawa perlengkapan yang sangat lengkap sehingga atas bantuannya dengan Sangat mudah mobil pak syamsu di tarik dan selamat. Tidak sampai di situ saja, andrenalin kami kali ini benar-benar di uji. Setelah melanjutkan beberapa kilometer perjalanan,rombongan menemukan jurang yang cukup tinggi. Tiba-tiba ada orang arab dengan membawa mobil GMC berani untuk menuruni jurang itu. 

Setelah melihat tingkah orang arab itu, pak Syamsu malah ikut-ikutan. Dan kami sebagai penumpang nurut saja, akhirnya dia benar-benar menuruni jurang dengan mobil cherookenya di dalam mobil itu terdapat Pak Syamsu, aku, ridho, wardi, udin, dan dimas yang mau ikut padahal sebelumnya dia bersama mobil lain namun kali ini dia mau ikut bersama pak Syamsu karena pak Syamsu sering melaukan aksi-aksi yang menegangkan dan menguji mental. Dan mobil Jeep cherooke itu pun benar-benar menuruni jurang yang lumayan tinggi, sudut kemiringan jurang itu hampir-hampir 90 derajat sanat miring. 

Teman-teman yang lain pun pada tercengang melihat aksi pak Syamsu kami yang di dalam mobil sangat tegang, terlebih di bawah jurang sana ada pecahan mobil yang nampaknya bekas jatuh terguling. Dan akhirnya pak Syamsu berhasil melewati tantangannya, aku pun tidak percaya bisa mengalami peristiwa yang sangat menegangkan itu, masalahnya tantangan ini benar-benar menaruh nyawa antara hidup dan mati namun aku yakin bahwa kematian itu adalah hanya di tangan Allah untuk itu aku berani. 

Setelah itu rombongan dune dissert Safari Qatar terus melanjutkan perjalanan dah akhirnya setelah menempuh puluhan kilometer perjalanan kami sampai di sebuah pantai yang air lautnya lumayan bagus. Di sana kami tim sepak bola Persiqa berlatih di lapangan pasir dengan memakai kaos baru sekaligus juga foto-foto untuk mengenalkan seragam baru Persiqa. Setelah bermain sepak bola dengan sangat lelahnya, setelah Sholat Ashar di antara kami ada yang berenang dan juga ada yang sibuk mempersiapakan segala bahan dan peralatan untuk acara bakar-bakar ikan. 

Setelah Maghrib acara bakar-bakar pun di laksanakan, ternyata banyak sekali ikan yang di bawa oleh tim. Ada udang, kepiting,berbagai jenis ikan dan juga jagung. Setelah acara makan-makan, aku pun teringat bahwa Dimas hari itu sedang ulang tahun. Akhirnya aku mengajak Ridho dan udin untuk mencari ide bagaimana ngerjain dimas. Ridho berpendapat agar tas Dimas di sembunyikan supaya nanti dimas bingung mencarinya namun menurutku itu tidak efektif. Akhirnya ide pun muncul, bagaimana kalau dimas kita guyur aja dengan air laut kemudian kita lepar dengan pasir. Dan ternyata benar ketika Dimas sedang asyik bakar ikan dan menyantapnya udin berpura-pura memanggil dimas kemudian kami pun mengguyurkan air laut yang kami bawa dengan pelastik ke kepala dimas setelah itu berduyun orang menimpakan pasir yang halus ke kepala dimas. Hingga jadilah kepala dimas seperti gurun pasir yang baru tersiram hujan yang di tumbuhi kaktus-kaktus berupa rambut. Itulah kado kejutan ulang tahun Dimas. 

Setelah acara selesai kami pun merapihkan semua barang-barang, membuang sampah dan foto bersama-sama, kemudian kami pun pulang dengan menyusuri gurun pasir inland di tengah malam. Namu kasihan di tengah perjalanan mobil teman kami yang bernama tikno mogok di tengah jalan, gear mobil Honda CRV nya rusak dan kami pun haru menunggu Tikno dan keluarganya yang terjebak di tengah gurun pasir. Akhirnya mobil CRV milik tikno pun harus di Derek dan kami pun bisa melanjutkan perjalanan. 

Gurun pasir di malam hari benar-benar gelap gulita, hanya bintang-bintang yang mampu mengiasi gelapnya malam di tengah gurun Inland. Setelah perjalanan hampir dua jam kami pun sampai di rumah masing-masing. Aku pun sangat berterima kasih kepada pak Syamsu yang telah berkenan mengajak kami menyusuri pengalaman yang sangat menapjupkan bahkan kami di antar hingga rumah. Dan setalah mandi, shalat aku langsung bergegas istirahat karena besok pagi harus memulai aktivitas kembali.

Friday, June 6, 2014

Bersama tim Persiqa dan Malaysia
“Sudah lama sekali aku tidak main sepak bola mas” tanyaku kepada Dimas yang sedang asyik menikamati makan siang nya. “oh ia aku ada kabar bagus, kemarin baru saja aku mendapat kabar dari temanku. Kata dia di doha ini ada team sepak bola bernama Persiqa. Kabar baik nya kita bisa joint di sana, insyaallah jumat depan kita ke sana. Katanya sih mereka latihannya di Al-Dana stadium” kata dimas dengan nada semangat 45. “oke aku ikut ya, aku sudah lama sekali nih gak keringatan. Semenjak terakhir main sepak bola dengan Mr.Engine delapan bulan yang lalu”. 

Jumat itu pun tiba. Itu adalah jumat kedua setelah puasa, karena jumat pertama masih dalam keadaan libur. Setelah bersiap-siap dengan segala peralatan sepak bola, mulai dari kaos, celana,kaos kaki, sepatu hingga decker untuk pelindung. Lalu kami pun berangkat ke Al-Dana stadium dengan hanya jalan kaki karena letaknya tidak terlalu jauh dari swiss-belhotel Doha tempat kami bekerja. 

Di hari jumat pertama itu, di tengah perjalanan kami banyak membicarakan banyak hal mulai dari persepak bolaan Indonesia, piala eropa, piala dunia hingga pesawat terbang. Tanpa terasa aku dan dimas pun sampai di stadium Al-Dana. Setelah sampai di sana, tidak ada satupun orang Indonesia terlihat bermain sepak bola. Disana hanya ada orang-orang arab yang sedang asyik latihan. Aku dan dimas hanya bisa meunggu teman-teman persiqa di sebuah mushola ba’da Shalat Ashar. Namun setelah beberapa lama menunggu, mungkin kurang lebih sekitar 1 jam. Orang-orang Persiqa belum juga kunjung datang ke lapangan yang sudah di janjikan. Kemudian aku dan dimas memutuskan untuk pulang. Hari itu benar-benar mengecewakan karena jarak yang harus di tempuh untuk jalan kaki lumayan jauh. 

Jumat kedua pun tiba, kali ini dimas yakin bahwa kami bisa bergabung dengan Persiqa. Seperti biasa kami berjalan kaki ke Al-Dana Stadium, sesampai di sana sekitar jam setengah empat sore. Kali ini aku cukup lega karena di jumat itu sudah Nampak dari kejauhan lapangan orang Indonesia yang sedang memain kan bola. Setalah melaksanakan sholat Ashar kami pun bergegas kelapangan. Sesampai di lapangan kami berkenalan dengan anggota persiqa. Di antaranya ada pelatih Persiqa yaitu Pak Rahmat, manager Pak susilo, wakil Manager pak Faried, cak joyo, dll. Anggota tim nya terdiri dari Arif, Rodho,Sodri,Anom, dan banyak lagi yang lainnya. 

Setelah perkenalan kami pun mulai latihan lari-lari kecil kemudian Streching lalu di lanjut dengan teknik-teknik bermain bola yang semuanya di bimbing oleh pak Rahmat. Aku dan Dimas cukup senang dan puas karena setelah sekian lama kami tidak bisa bermain bola karena tidak ada teman dan lapangan tapi sekarang kami bisa main bola dengan bergabung denga tim yang sangat komplit karena memiliki manager dan pelatih di tambah pengurus-pengurus yang lain. Di samping itu kami pun punya teman baru yang secara kebetulan juga baru saja bergabung dengan Persiqa yaitu Mas Aris. Selesai latihan dan hendak menuju rumah kami di tawari oleh mas Aris untuk menumpang mobilnya, kami akan di antarkan sampai ke akomodasi kami di Markhiya. Akhirnya aku dan dimas tidak usah jalan kaki ke Swiss-belhotel untuk menunggu bis jemputan. Dan kami pun sangat berterima kasih kepada mas Aris. Dan di latihan-latihan selanjutnya pun kami selalu di antarkan oleh beliau.

Wednesday, May 7, 2014

04 November 2009. Hari yang menyenangkan, sehabis selesai kerja aku langsung bergegas menuju Khalifa Stadium guna menyaksikan langsung untuk pertama kalinya pertandingan Big Match antara juara Dunia lima kali Brazil VS negeri tempat di lahirkannya sepak bola yaitu Inggris. Aku berangkat bersama seorang teman yang bernama Heru. Segala sesuatu sudah kusiapkan yaitu kaos kesebelasan Inggris karena pada waktu itu aku dukung Inggris, Sal dan tentunya kamera untuk mengabadikan moment hebat ini.

Kami pun menunggu taksi di depan hotel tempat kami bekerja. Sangat lama sekali kami menunggu karena rata-rata Taksi penuh dengan penumpang, akhirnya setelah lama menunggu kami pun mendapatkan Taksi walupun harus taksi gelap dengan ongkos yang lebih mahal tentunya karena aku sudah tidak sabar ingin sampai di kahlifa Stadium maka kami pun menumpangi taksi gelap itu. Taksi gelap yang berupa Sedan keluaran tahun 90an itu rupanya sudah payah, dalam panas karena tidak ber AC, di tambah si sopir dari India menambah kacau suasana karena sedikit beraroma tidak sedap dan musik yang di stelnya pun musik india.

Keadaan yang sudah tak sabar ingin sampai di khalifa Stadium benar-benar diuji. Jalanan Villagio dimana khalifa stadium berada macet total, taksi gelap yang aku tumpangi bersama mas heru benar-benar tidak bisa bergerak. Kesabaran ku benar-benar diuji kala itu, di tambah teman-teman yang lain ternyata sudah sampai duluan di stadium. Mereka sudah bisa foto-foto main fun zone dan acara menarik lainnya, aku pun semakin kesal dengan suasana dan keadaan seperti itu. Terkadang aku teriak-teriak sama si India yang bau bawang yang sedang enjoy menikmati lagu-lagu Sharuk khan. “my Friend there is no alternative road” tegas ku kepada si tukang bawang itu. “No pare, only this road we can go to khalifa stadium” “but this is too much traffic what time we can come there?” “slow pare be patien,oke” Aku hanya bisa terdiam padahal hati sudah begitu kesal dan sudah sangat bĂȘte.

Dan akhirnya sedan itu pun bisa jalan juga walupun secara perlahan tapi pasti. Jam sudah menujukan pukul 7 malam, kick off sebentar lagi di mulai gate sudah di buka sejak jam 5 tadi, namun antrian ternyata masih terlihat cukup panjang, lagi-lagi kali ini kesabaranku di uji. Di tengah-tengah antrian itu terlihat teman-teman yang lain ternyata sedang mengantri juga di gate 21. Aku dan mas heru langsung menuju mereka dan bergabung dengan mereka walupun harus menyelip beberapa orang tapi gak apa-apa untungnya mereka tidak marah.

Di sela-sela antiran yang cukup panjang itu aku pun menyempatkan diri untuk foto-foto bersama bangsa lain yang ikut serta juga dalam antrian itu. Dia antarnya ada orang inggris dan brazil, aku pun sangat senang bisa berpose dengan mereka. Satu-persatu orang mulai masuk ke dalam stadium, dan akhirnya tiba giliranku. Setelah di periksa tas, saku celana dan baju akhirnya aku un bisa lolos Cuma satu yang mereka sita dari tasku yaitu foot sprai (obat buat menghilangkan bau kaki).

Setelah sampai ke dalam lapangan, aku melihat seperti lautan kuning dan putih. Kebanyakan orang yang mendukung Brazil adalah orang Qatar dan orang yang mendukung Inggris adalah orang-orang bule yang tengah bekerja di Qatar bahkan ada yang datang langusung dari Negara inggris mereka sangat banyak jumlahnya yaitu pendukung-pendukung inggris dari kota Mancester, dari London, dari Liverpool dan banyak lagi. Mereka bahkan membawa perlatan lengkap seperti spaduk yang cukup besar, bendara pun tak kalah besar dan juga drum band yang sangat memeriahkan suasana.

Karena kebetulan aku duduk dekat dengan meraka. Aku pun nimbrung dengan lautan putih yang total mendukung kesebalasn inggris. Yel-yel dan lagu-lagu di kumandangkan, satu orang komando teriak dan nyanyi-nyanyi di ikuti oleh banyak orang lainnya.Suasana itu benar-benar meriah walaupun hanya pertandingan persahabatan tapi tidak kalah serunya dengan pertandingan sekelas piala dunia. Kick off pun di mulai, kaka dan Neimar yang petama kali menendang bola. Aku pun masih tidak percaya bisa melihat secara langsung Rooney dan kawan-kawan beraksi di lapangan hijau.Aku pun terkadang meneriakan yel-yel kesebelasan Inggris.

Petandingan sangat alot sampai turun minum yang pertama sekor masih belum berubah masih 0-0. Babak kedua di mulai kali ini giliran tim inggris yang petama kali menendang bola. Sudah hampir menit ke 75 belum ada yang bisa menjaringkan bola ke kandang lawan masing-masing. Hingga pada menit yang ke 80 akhirnya Neimar pemain Brazil berhasil melesatkan Gol dengan sundulan yang di lesatkan ke sudut kiri gawang Peter valdes penjaga gawang Brazil.Suasana meriah semua pendukung Brazil bersorak gembira sedangkan pendukung Inggris sangat kecewa dan sangat terpukul dengan terjadinya gol itu.

Aku hanya ikut-ikut an berteriak Goal, padahal waktu itu aku dukung Inggris tapi pada saat tim brazil menang aku malah ikut senang. Akhirnya pertandingan berakhir dengan kemenangan satu goal untuk tim Brazil. Satu persatu orang-orang mulaii meninggalkan Stadium Khlaifa. Aku dan yang lain masih di sibukan dengan foto-foto mengabadikan moment yang sangat berkesan itu. Setealah itu kami menysuri pinggiran stadium mencari banyak kenalan dari berbagai orang yang berasal dari berbagai Negara. Salah satunya kami mendapatkan satu kupulan penggemar AC Milan yang di sibut Milanisti mereka sengaja datang langsung dari Milan Italian hanya untuk menyaksikan secara langsung pertandingan persahabatan antara Inggris VS brazil. Itu di karenakan Mayoritas pemain Brazil adalah merumput di tim besar itu.

Kemudian kami pun mencari-cari taksi hendak menuju ke akomodasi. Namun na'as sudah hampir satu jam berlalu kami tak kunjung medapatkan taksi, hingga akhirnya kami memutuskan untuk naik bis mowaslat. Tidak lama kemudian bis pun datang, tanpa basi-basi kami pun naik bis tersebut, ehh ternyata bis yang kami tumpangi salah jurusan. Hingga akhirnya kami turun di tengah jalan yang kami sendiripun tidak tahu itu di daerah mana. Aku dan tiga orang teman lainnya yaitu heru,dimas dan bubung terpaksa berjalan kaki.

Hari semakin larut malam sudah hampir setengah jam kami berjalan menyusuri jalan dengan harapan ada taksi lewat. Dan akhirnya ketika aku menoleh ke belakang tiba-tiba kau melihat taksi lewat langsung saja aku panggil taksi itu dengan teriakan yang sekencang-kecangnya.Dana Alhamdulillah supir taksi itu mendengar.Dan kami pun akhirnya bisa pulang. Hari itu benar-benar hari yang mengesankan walupun aku harus tidur hanya dua jam karena pulang terlalu larut malam dan besoknya harus melakukan aktivitas lagi sebagai karyawan hotel.

Andai aku bisa menjadi pemain sepak bola terkenal mungkin hidupku akan sangat enak. Kerjaan hanya seminggu 2 kali itu pun bermain bola.Tapi medapat bayaran bermilyar-milyar setiap bulannya bahkan ada pemian yang di gaji 1 m setiap minggu nya, benar-benar luar biasa.Hidup mewah bergeliamang harta hanya karena sepak bola.Namun aku sadar justru itu adalah ujian paling besar bagi pesepak bola itu. Karena dengan bergelimangnya harta, ketenaran dan popularitas pasti godaan wanita merajalela dimana saja ia berada. Untuk itu aku bersyukur dengan apa yang ku punya dan apa yang ku lakukan, setiap waktu akan ku nikmati anugrah hidup yang ku jalani. Karena dunia tidak akan ada habisnya apabila kita sudah menjadi A maka dalam waktu yang tidak lama kita ingin menjadi B. apabila sudah punya sepeda kita ingin punya motor, apabila sudah punya motor kita ingin punya mobil dan seterusnya kita tidak akan pernah puas dengan kehidupan kita kecuali menyikapi hidup dengan rasa syukur, Maka hidup akan menjadi tenang.

Monday, May 5, 2014

Qatar Museum Of Isalmic Art adalah salah satu museum terbesar di Qatar. Museum ini sangat ramai di kunjungi oleh berbagai turis asing maupun expatriot yang bekerja di Qatar.Museum ini memiliki berbagai macam keunikan di antaranya bangunan segi tiga yang menyerupai piramida, di luarnya terdapat halaman yang cukup luas, ada pohon palem yang bejejer sangat rapih dan juga air mancur yang sungguh indah, halaman parkir yang sangat luas. Di dalam museum terdapat lobby yang cukup luas, para petugas yang begitu ramah, mushola untuk sholat dan juga barang-barang museum yang tetata dengan rapai mulai dari lantai satu hingga lantai tiga.

Barang-barang museum di antaranya terdiri dari berbagai barang kuno hasil peninggalan kerajaan-kerajaan jaman dulu seperti jama kekhalifahan Abbasiyah,Umayah maupun pada jaman kekhalifahan turki Utsmani. Ada juga barang-barang museum yang berasal dari kerajaan Persia dulu yang sekarang menjadi Negara Iran,Irak,Pakistan, Afganistan,dan lain-lain. Di antara barang-barang yang unik dan kuno itu terdiri dari gelang-gelang peninggalan jama dulu, senjata perang, lukisan-lukisan, mata uang dari logam, alat-alat rumah, batu-batu dan banyak lagi jenis barang unik lainnya.

Menurutku yang paling mengesankan di Qatar Museum of Islamic art terdapat satu buah patung kuda beserta seorang prajurit yang sedang memakai baju besi beserta peralatan perang lain seperti tameng dan juga pedang, patung ini tersimpan rapi di lantai tiga. Untuk mengujungi Qatar Museum of Isalmic Art tidak di pungut biaya sepeser pun alias geratis. Bahkan malah kita di bekali beberapa souvenir seperti kaos, gantungan tas,dan lain-lian. Biasanya memang segala pasilitas umun yang ada di Qatar itu gratis. Pemerintah mereka tidak begitu pusing mengurusi anggaran Negara yang mebihi nilai perkapita, tak ayal penduduk mereka sangat sejahtera tidak ada rakyat khawatir akan kekurangan semuanya sudah di jamin oleh Negara. 

Kalau mau di bandingan dengan Negara kita Indonesia sangat jauh tingkat kesejahteraannya. Masyarakat Qatar rata-rata pendapatan perkapitanya melebihi anggaran rumah tangga mereka , tak ayal rata-rata mereka penduduk Qatar memilki mobil mewah dan rumah mewah,tidak cukup dari satu bahkan dua,tiga sampai empat mobil dan rumah mewah dalam satu keluarga.Benar-benar penduduk yang sangat sejahtera. Di bandingkan dengan penduduk Indonesia, memang di Indonesia pun sangat banyak orang kaya,namun kemiskinan mungkin jumlahnya lima kali lipat dari pada orang kaya. Penduduk Indonesia mayoritas berpropesi sebagai petani dan juga buruh sedangkan para pengusaha jumlahnya hanya 0,8 % dari total penduduk Indonesia oleh karena itu lapangan pekerjaan sangat sedikit dan peluang pekerjaan sangat rendah sedangakan setiap tahunnya jumlah pencari kerja sangat membeludak, oleh karena itu pengangguran merajalela dan tindak kejahatan pun merebak di mana-mana.

Banyak orang mengatakan di Indonesia itu orang kaya semakin kaya sedangkan orang miskin semakin miskin. Kenapa demikian ?menurutku ini sungguh suatu hal yang patut di pertanyakan. Kenapa di Indonesia para pejabat itu malah bertambah kaya ?padahal gaji mereka tidak lebih besar dari pendapatan seorang tukang bakso. Ya, jawabannya apa lagi kalau mereka memakan uang rakyat. Uang rakyat yang sepatut nya di pergunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat malah meraka makan demi memenuhi nafsu perut mereka. Dari keadaan itu menurutku Indonesia sangat sulit untuk menyaingi Negara Qatar yang penduduknya sangat sejahtera dan negaranya aman, makmur sentosa.Yang ada di Indonesia hanya keresahan-keresahan para penduduknya yang semakin terhimpit oleh kejamnya para penguasa.

Bicara soal Museum, di Negara Qatar anggran untuk Museum sangat besar melebihi anggaran provinsi Banten.Bahkan mereka sekarang sedang membangun sebuah museum yang sangat megah, katanya museum ini adalah museum termegah di dunia padahal Qatar sendiri tidak memiliki peninggalan sejarah yang cukup banyak. Museum ini di namakan Qatar Museum yang bangunannya menyerupai jamur di bangun di tengah kota doha yang megah namun tetap terjaga keunikannya. Kalau di Indonesia jangankan buat anggaran pembangunan museum anggaran buat perawatan aja habis di libas para koruptor, alhasil semua museum di Indonesia harus bayar alias tidak gratis itu tidak di imbangi dengan perwatan yang cukup baik. Padahal di lihat dari nilai sejarah Indonesia adalah Negara yang sangat kaya dengan sejarah dan peninggalannya yang bermacam-macam, apalagi dulunya Indonesia adalah tediri dari kerajaan-kerajaan kecil yang tesebar dari sabang sampai merauke.

Namun kesadaran para pejabat untuk hal itu bisa di nilai tidak ada.Mereka sibuk dengan urusan masing-masing, mereka hanya bisa berdebat di ruang sidang namun tidak keritis melihat realita di lapangan. Itulah sifat-sifat buruk pejabat negeri nan subur ini, suber daya alam melimpah namun suber daya manusia nya miskin alhasil hasilnya banyak orang miskin di tengah di tanah yang kaya raya. Andai saja aku jadi orang Qatar, aku pun mungkin tidak merasa bangga dengan Negara mereka yang hanya memilki gurun pasir nan tandus akan tetapi aku akan bangga dengan system pemerintahan yang benar-benar mensejahterakan rakyatnya. Dan aku di takdirkan sebagai warga Indonesia dan aku bangga dengan kekayaan alam yang ada tapi aku sangat kecewa dengan system permerintahan yang hanya membuat kaya para pejabatnya namun rakyatnya menderita.

Sunday, May 4, 2014

Doha, 18 Desember 2009. Jalanan cukup ramai dengan banyaknya kendaraan, semua orang berhamburan memadati jalanan ibi kota Doha, terompet-terompet menambah bisingnya suasana, busana-busana khas arab yang di modifikasi menambah serunya suasana. Bendera-bendera merah marun yang berpadu dengan putih gerigi menghiasai setiap jalanan Ibu kota. jalanan Corniche di padati oleh mobil-mobul yang di beri Foto Emir Qatar yaitu Hamad bin Khalifa Al-Thani. Anak-anak kecil Nampak terlihat sangat bersuka cita menyambut kedatangan hari jadinya Negara Qatar.

Seperti biasa di setiap ada moment yang sangat menarik aku tidak akan meninggalkannya. Aku bersama temen-temen seperjuangan dan sepekerjaan sehabis kerja kami langsung meluncur menuju Corniche yang sangat meriah itu. Setelah sampai di Corniche tidak di sangka ternyata kami di usir oleh polisi yang sedang menjaga. Ternyata selain orang Qatar atau keluarga tidak boleh masuk area Corniche dikarenakan hari itu di berlangsungkan Family day. Aku pun benar-benar kecewa, aku tidak mau kehilangan moment yang menarik itu terlebih di pantai Corniche akan di berlangsungkannya acara kembang api. Aku pun bersama teman-teman memutar otak bagaimana caranya agar bisa masuk area cornice. Akhirnya aku,agus,Heru dan tiga orang teman lainnya memutar jalan mengambil jalanan yang tidak di jaga oleh polisi. Kami pun menyusuri pinggiran jalan yang bersebrangan dengan pantai. Dan akhirnya kami bisa masuk, setelah itu kami menunggu acara utama yaitu acara kembang api.

Di sela-sela waktu menunggu itu melihat-lihat di sekelilingku banyak sekali orang-orang Qatar yang berpakian aneh seperti meraka memakai topeng Scream, ada yang memakai baju bermotif bendera Qatar,ada yang membawa pedang laksana panglima perang yang mengacung acung pedang sambil menari-nari. Bahkan mobil-mobil mereka yang super mewah pun seperti Land Cruser, Mer-c, BMW semua di cat dengan gambar-gambar merah marun dan putih bergerigi. Terlihat gadis-gadis Qatari yang cantik-cantik pun tidak mau ketinggalan dengan acara yang sangat meriah itu. Mereka berteriak-teriak meneriakan yel-yel dan lagu-lagu kebangsaan mereka.

Setelah berjalan cukup jauh menyusuri pinggiran pantai Corniche, aku dan teman-teman akhirnya duduk di atas beton yang menjaga daratan pantai doha dari amuk nya ombak lautan Corniche. Banyak sekali hal-hal yang kami bicarakan.Namun tiba-tiba salah satu teman kami yang bernama agus angkat bicara dengan mengatakan “andaikan Papua di kelola dengan sebaik-baiknya yaitu dengan mendatangkan investor, maka aku yakin papua akan jauh lebih kaya ketimbang Qatar”. 
“ya gimana mau ada investor yang tertarik menanam modalnya di Indonesia, orang terlalu banyak birokrasinya. Meski bayar ini lah bayar itu lah modal nya keburu habis duluan sama cukong-cukong birokrasi.” 
 “ehh jangan salah jaman Soeharto dulu, Negara kita Negara paling maju lho Seasia, dulu kita di juluki macan asia. Sekarang aja pemerintah kita benar-benar lemah” 
“ehh justru pada jaman Soeharto Negara kita jadi miskin, karena dia lebih memilih ngebayakin hutang daripada mendatangkan investor. Akhirnya pemimpin-pemimpin yang sekarang yang harus menanggung dosa-dosa Soeharto”. 
“yaa itu kan dari segi negatifnya, coba lihat segi positifnya jaman soeharto dulu tuh mana ada orang yang kelaparan, para petani subur makmur, kita menjadi Negara pengekspor beras terbesar di dunia, bahkan dalam prestasi olah raga jaman soeharto tuh sepak bola kita nomor satu di Asia. Coba bandingkan dengan jaman sekarang dari segala sektor Indonesia itu lemah tak berdaya”. 
“ya itu karena Zaman Soeharto mewariskan hutang yang jumlahnya sangat besar, bukan hanya itu yang lebih parah lagi Soeharto mewariskan tatanan pemerintahan yang kacau-balau, banyak korupsi, manipulasi, pejabat bukannya mengayomi rakyat ehh malah menindas rakyat.” 
“Kalau kita kembali bicara soal papua, toh yang salah siapa? Papua itu kaya raya tapi kenapa yang kaya raya malah pejabatnya saja dan orang-orang bule yang di lindungi oleh pejabat itu padahal mereka tidak lain adalah lintah darat yang memeras kekayaan rakyat, sedangkan rakyat papua sendiri masih hidup dalam ketertinggalan, kurang nya sarana pendidikan, kebodohan, kemiskinan dan lain sebagainya. Kenapa yang di perkaya malah Amerika yang mengabil keuntungan sekitar 90% kekayaan papua sedangkan pemerintah hanya di kasih 10% saja itu pun enteh kemana uangnya.” 
“ohh iya itu perusahaan freport itu ya? Yang menguras harta karun nya papua berupa emas nomor 1 di dunia. Ya begitulah nasib bangsa kita pemerintahnya hanya memuaskan perut sendiri tanpa berpikir lagi dampak dan akibat bagi rakyat.Mudah-mudahan saja kedepannya pemerintah kita semakin sadar dan bisa memperbaiki keadaan Negara kita.” 
“sekarang kabar baiknya orang papua sendiri sudah mulai maju, mereka sudah mau berpikir kearah situ. Banyak orang papua yang lulusan peguruan tinggi bahkan lulusan luar negeri, semoga saja di masa depan mereka bisa mengurusi kekayaan bumi mereka sendiri.dan bisa mengalahkan kekayaan negeri Qatar ini.
”Qatar itu pintar,pemerintahnya tidak mau membagi keuntungan yang merugikan pihaknya. Di itu sudah punya patokan kalau ada investor yang hendak mengembangkan usahanya di negeri Qatar maka dia harus bagi hasil sebesar 51:49, 51 untuk pihak Qatar dan 49 untuk pihak investor, sehingga mereka sangat di untungkan.” “ohh begitu ya, pantes gak ada rakyat Qatar yang kelaparan bahkan semuanya serba berkecukupan”.

Tiba-tiba di sela-sela perbincangan yang cukup seru antara aku,heru dan agus. Terdengarlah bunyi ledakan di tengah-tengah pantai Corniche yang indah itu. Bunyi ledakan itu di selingi dengan keluarnya bunga-bunga api yang sukup indah. Ada yang berwarna merah,biru,kuning,putih dan rupa-rupa warna yang lain yang berkombinsai dengan bentuk-bentuk yang menyerupai bunga sungguh melengkapi kemeriahan malam itu. Setelah 20 menit kembang api pun selesai semua mata terkesima melihat keindahan cahaya api yang memukau itu, semua merasa puas dengan pertunjukan kebang api itu. Jalanan Corniche benar-benar di penuhi oleh ribuan pasang mata yang tertuju kearah kembang api itu dan semau merasa terkagum-kagum dengan Negara yang kecil tapi mempunyai kekayaan yang berlimpah seperti Qatar ini.”

Wednesday, April 16, 2014

Doha, 20 September 2009. Hari ini adalah hari lebaran, hari di mana seluruh umat islam di seluruh dunia sedang bersuka ria. Setelah menjalani satu bulan lamanya berpuasa di Negeri yang begitu tandus aku pun akhirnya bisa meraskan lebaran di negeri padang pasir ini. Memang rasanya seperti mimpi, karena sebelumnya tidak sempat terbanyangkan aku bisa menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari lebaran di negeri yang Rasulullah rasakan pada jaman dulu. Hari ini hari yang gembira namun sedih pula yang tak terhingga.Sedih karena lebaran kali ini sangat jauh dari orang tua.Tidak bisa bersilaturahmi bersama mereka.

Di hari yang bahagia ini pagi-pagi aku bersama teman-teman sesama orang Indonesia lainnya bersiap-siap berangkat menuju kedutaan besar Republik indonesia guna mengikuti sholat sunah Ied bersama-sama ribuan orang Indonesia yang ada di Qatar. 

Jaraknya dari akomodasi tempat aku tinggal ke KBRI luamayan jauh. Kedutaan besar Republik indonesia ada di daerah Al-Saad sedangkan akomodasi tempat aku tinggal ada di daerah Markiyah jaraknya mungkin sekitar 30 km. aku dan teman-teman yang lain di antar oleh mas Sodikin kenalannya Hadi. Hadi kenal sodikin ketika hendak belanja di Markhiyah hyperMart waktu itu sodikin sedang mengantar majikanya berbelanja. Namun ternyata dari perkenalan itu mereka malah menjadi teman dekat setiap hari libur kami selalu di ajak jalan-jalan oleh Sodikin dan pada hari puasa pun kami selalu di ajak buka bersama di mesjid-mesjid sekitar wilayah Markhiya namun terkadang juga sampai ke daerah lain di Qatar. Bahkan terkadang dia mengantarkan makanan ke akomodasi kami dia juga terkadang memberi pakaian dish dash pakaian yang biasa di pakai oleh orang-orang Qatar. 

Sodikin mungkin sebagaian kecil dari masyarakat Indonesia yang sangat peduli keada saudara-saudaranya yang lain. Kami pun meluncur ke gedung kedutaan. Sodikin waktu itu membawa mobil Nissan Urvan yang berkapasitas kurang lebih 11 orang, padahal waktu itu jumlah kami sekitar 15 orang. Dia pun memaksakan semua agar bisa di angkut jadilah kami seperti ikan pindang di dalam mobil Nissan Urvan di hari lebaran.| 

Setelah sampai di lapangan tempat sholat akan di laksanakan kami pun bertemu dengan teman-teman yang lain yang satu kerjaan di swiss-belhotel doha. Bahkan kami pula sempat kenalan dengan banyak orang Indonesia di sana. Waktu itu ulama yang menyampaikan kutbah lebaran adalah ulama yang cukup terkenal dan populer bagi masyarakat Indonesia yaitu Ustadz, Ihksan Tanjung.Beliau menyampaikan tentang bahaya Dajjal di peradaban modern seperti sekarang ini.

Ustadz Ikhsan tanjung menjelaskan bahwa Dajjal itu sebenarnya sudah ada di muka bumi ini, Dajjal sudah turun dan sudah kita rasakan dalam kehidupan kita sehari-hari.Dajjal yang sudah turun di tengah-tengah kehidupan kita saat ini memang bukan Dajjal yang sebenarnya melainkan Dajjal yang sudah turun di kehidupan kita di zaman ini adalah sebuah sistem yang di namakan Sistem Dajjal yang menyongsong munculnya fitnah yang sebenarnya yaitu fitnah Ad-dajjal. Dalam ceramah ustadz Ikhsan Tanjung pada waktu itu aku memang tidak begitu mengingatnya.Tapi ada sebuah kutipan ceramah beliau yang aku dapatkan di dunia maya, di mana ceramah ini patut untuk kita simak.

“Dalam sebuah Hadist nabi Muhammad SAW, menyebutkan sekurangnya ada dua pra-kondisi yang mengindikasi bakal munculnya Dajjal untuk menebar Fitnah dan kekacauan seantero dunia. ‘Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para imam meninggalkan mengingatkannya di atas mimbar-mimbar’. (HR ahmad)”.

Pra-kondisi yang pertama adalah di mana masyarakat awam sudah tidak ada lagi yang membicarakan perkara Dajjal. Kalaupun ada, mereka tidak membicarakannya berdasarkan hadist-hadist Rasulullah saw. Pembicaraan masalah Dajjal berasal dari sumber-sumber yang tidak jelas. Pra-kondisi ini nampaknya sudah menjadi kenyataan.

Pra-kondisi kedua ialah ketika para Imam di mimbar-mimbar tidak lagi mengingatkan ummat akan bahaya fitnah Dajjal. Pra-kondisi kedua inipun tampaknya telah menjadi kenyataan dewasa ini.Praktis tidak ada seorangpun muballigh, penceramah ataupun ustadz dewasa ini yang mengangkat tema Dajjal dalam khutbahnya. Padahal Rasulullah saw bersabda: “Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal.” (HR Thabrani).

Sistem global dunia dewasa ini menghasilkan rangkaian fitnah menjelang muncul dan berkuasanya oknum Dajjal. Ini merupakan kondisi penuh fitnah yang lebih dikhawatirkan Rasulullah saw daripada munculnya fitnah Dajjal itu sendiri. Bukan suatu kebetulan jika ada hadits berbunyi sebagai berikut:Suatu ketika ihwal Dajjal dibicarakan di hadapan Rasulullah saw. Kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (fitnah Dajjal). Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali dalam rangka menyongsong fitnah Dajjal.”(HR Ahmad) 

Sementara itu pada lembaran uang satu dollar Amerika terdapat gambar yang disebut ”The Great Seal” atau ”Tanda yang Agung”. Di dalamnya ada gambar piramida yang tidak sempurna dimana pucuknya raib laksana nasi tumpeng yang terpotong bagian atasnya.Piramida tersebut merepresentasikan struktur dan sistem dunia dewasa ini.Dunia diarahkan menjadi bak satu struktur dengan sistem piramida.Namun sistem itu belum memiliki pimpinan.Yang penting mempersiapkan sistem semaksimal mungkin. Di bawah piramida tertulis Novus Ordo Seclorum, bahasa Latin yang berarti ”A New Order of the Ages” atau lebih populer dengan sebutan ”New World Order”. Mereka bermaksud membangun sebuah kehidupan berupa satu “Tatanan Dunia Baru”.Inilah yang dikatakan oleh Ahmad Thomson sebagai Sistem Dajjal.Suatu peradaban yang nilai-nilainya secara diameteral bertentangan dengan nilai-nilai Kenabian.Suatu dunia dimana segenap lini kehidupan berjalan dan tunduk kepada nilai-nilai Dajjal. Di atas piramida tertera Annuit Coeptis yang berarti ”The Eye (Providence) favors our undertakings” atau “Usaha/persembahan kita direstui Mata Tunggal”. 

Mereka sangat yakin bahwa semua upaya mewujudkan Tatanan Dunia Baru mendatangkan keridhaan si Mata Tunggal.Artinya sistem dunia yang bertentangan dengan nilai-nilai kenabian justru bakal memuluskan kemunculan Dajjal. Pimpinan piramida digambarkan berupa sebuah ”mata tunggal” dalam segitiga yang diletakkan berjarak sedikit di atas pucuk piramida tersebut, seolah menyatakan bahwa pimpinan belum ada tapi sudah jelas bakal segera datang. Sekeliling segitiga bermata tunggal itu dibuat garis-garis yang seolah mengisyaratkan bahwa si mata tunggal merupakan sumber cahaya (the source of light). Nabi Muhammad saw bersabda: "Dan sesungguhnya Dajjal itu bermata satu; sebelah matanya tidak nampak. Di antara kedua matanya tertulis "kafir" yg terbaca oleh setiap mu'min yg mengerti baca-tulis ataupun tidak."(HR Ahmad) 

Syarat untuk sanggup mendeteksi kebatilan Dajjal dan sistemnya bukanlah intelektual atau tidaknya seseorang, melainkan murni atau tidaknya iman di dada. Dalam buknya, ”Dajjal-the Anti-Christ” Ahmad Thomson menulis ”...kita akan saksikan bahwa pengambilalihan sedang berjalan lancar, nampaknya saat kemunculan si Dajjal sudah sangat dekat, alasannya sangat sederhana: karena sistem-sistem dan para pengurusnya, yaitu sistem kafir, yaitu sistem Dajjal, telah memperoleh kekuasaan yang cukup di seluruh dunia, sehingga begitu si Dajjal dikenali dan diakui, Dajjal bisa langsung dinobatkan sebagai pimpinan yang dinanti-nanti.” Sadarkah saudara bahwa dewasa ini kita hidup di potongan zaman yang paling kelam dalam sejarah ummat Islam...? Bahkan kita sedang menjalani Badai Fitnah sebagaimana di-prediksi oleh Nabi Muhammad shollollahu 'alaihi wa sallam 15 abad yang lalu.

Peradaban dunia dewasa ini berjalan diluar petunjuk Allah subhaanahu wa ta'ala. Inilah -sebagaimana ditulis Ahmad Thomson- zaman berdirinya Sistem Dajjal. Dan kita sudah harus bersiap menghadapi puncak fitnah yakni Ad-Dajjal....! Demikianlah definisi fitnah Dajjal yang di kemukakan oleh Ustadz Iksan Tanjung.
Semoga kita semua di lindungi oleh Allah dari fitnah yang paling besar yaitu Fitah Dajjal.

Kemudian setelah selesai sholat ied.Aku pun dan teman-teman langsung meluncur ke akomodasi sebelum itu kami di bagikan makanan oleh panitia sholat ied. Aku pun makan di bersama teman-teman di samping jalan sambil menunggu bis jemputan. Pada saat aku makan tiba-tiba ponselku berdering, kulihat nomor dari Indonesia yaitu nomor kakaku. 

“Hallo,Assalamualikum” itu suara ibu. 
“waalikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu. Ibu Mohon maaf lahir bathin” jawabku sambil mata berkaca-kaca. 
“ia Ang sama-sama ibu juga mohon maaf atas segala kesalahan ibu selama ini, terlebih jarak kita cukup jauh. Ibu kangen sekali sama kamu nak” Ibu pun menangis.
“Ibu maafkan anak mu ini, di saat hari-hari bahagia ini aang tidak bisa menemani ibu, bersimpuh di pangkuan ibu memohon maaf atas segala dosa-dosa aang kepada Ibu, juga kepada ayah, kakak dan adik”. 
“sudah lah nak, kamu di sana baik-baik saja kan. Gimana rasanya lebaran di negeri arab?” 
“biasa aja bu tidak ada yang sepesial. Cuma di sini aang tidak bisa makan opor ayam buatan ibu hanya di kasih makanan kotak oleh kedutaan Indonesia di sini, ni sekarang aang lagi makan bersama teman-teman” “yaa Alhamdulillah kalau begitu, kamu banyak teman kan di sana, anggap saja teman-teman mu adalah keluargamu sehingga kamu tidak merasa asing dan tidak merasa sedih karena jauh sama keluarga. Sampaikan salam ibu ke teman-teman mu. Hati-hati di sana jaga kesehatan, sudah dulu ya nak Assalumalikum” 
“ia terima kasih atas telepon nya Ibu tercinta. Waalikumsalam warahmatullahi wabarkatuhu”

Setelah percakapan singkat itu, air mata yang berusaha aku tahan akhirnya menetes membasahi kotak nasi yang ku pegang.Dan tiba-tiba bis jemputan datang dan aku bersama teman-teman kebali ke akomodasi di Markhiya.

Thursday, April 10, 2014

5 Desember masih di tahun 2009, aku bersama seorang teman bernama Arfan hendak merenacanakan sesuatu yaitu prihal rencana jalan-jalan mencuci mata ke City Center. Seperti kebanyakan orang Indonesia lainnya bakan mungkin kebanyakan orang di dunia apabila sesudah hari gajian maka mereka akan merencenakan sesuatu untuk menghibur atau sekedar rekreasi atau di sebut juga jalan-jalan. 

Seusai kerja aku dan Arfan pun bergegas ke Al-Ghanim bus station. Al-ghanim bus station adalah stasiun bus satu-satunya di Negara Qatar selain itu setahu ku tidak ada lagi station bus selain di Al-ghannim tersebut. Stasiun bis itu sangat ramai terlebih apabila hari jumat maka ribuan orang akan memenuhi stasiun bis itu. Dari ribuan orang itu tak ada satupun orang Qatar yang memakai jasa transfortasi bus di negaranya sendiri itu mungkin di karenakan rata-rata orang Qatar adalah orang kaya raya yang satu keluarga saja bisa memiliki mobil lima. 

Semua orang yang ada di stasiun bis al-ghannim adalah orang luar atau Expatriot yang bekerja di Qatar. Kebanyakan dari mereka adalah orang Nepal dan India. Semua bis yang ada di Al-ghannim station adalah bis yang bermerek Mowasalat selain itu tidak ada perusahaan bus lain lagi, tidak seperti di Indonesia yang setiap Stasiun bis di penuhi oleh berbagi perusahaan bis. Semua bis mowasalat berwarna hijau terkadang ada juga bis yang dipenuhi oleh iklan sponsor sehingga warna hijaunya tertutup semua oleh lambang-lambang produk yang di iklankan. 

Setelah menunggu hampir setengah jam akhirnya bis yang ku tunggu pun tiba. Waktu itu penumpang agak sedikit sepi di karena hari itu bukan hari jumat. Aku dan Arfan pun akhirnya masuk lalu membayar ongkos sebesar 3 riyal, disini ongkos harus bayar terlebih dahulu, di dekat sopir bis ada sejenis alat pembayaran otomatis yang langsung mengeluarkan tiket jadi tidak usah ada kenek untuk membantu sang sopir meminta ongkos pada penumpang. 

Aku dan Arfan duduk di kursi bagian depan, tak lama berselang ada tiga orang wanita yang hendak memakai jasa transfortasi bis mowasalat juga. Tiga wanita itu nampaknya berwajah Indo tapi aku pikir itu orang philipina karena mayoritas expatriot yang berwajah asia tenggara adalah philipina akan tetapi satu orang berkerdung dua yang lainnya tidak. Orang philipina mana mungkin ada yang berkerudung rapi seperti itu mengingat orang philipina kebanyakan adalah beragama Kristen. Aku pun yakin bahwa 3 orang wanita itu adalah orang Indonesia. Aku perhatikan terus, setelah mereka selesai membayar ongkos perjalanan mereka pun mencari-cari tempat duduk. Dan tiba-tiba seseorang di antara mereka bertanya pada seorang yang lainnya “kita duduk di mana?” jelas lah perkiraanku bahwa mereka adalah orang Indonesia. Dan mereka pun duduk persis di belakang bangku kami. 

Perhatianku tertuju pada perempuan yang berkerudung, dia Nampak lebih anggun di banding teman-temannya yang lain. Kerudung yang di kenakannya sangat rapi, berwarna hitam, ia memakai baju kuning agak putih lengan panjang, celananya berwarna hitam membawa ransel hitam, pokoknya sangat anggun dan menawan. 

Setelah meraka duduk dan sedikit berbincang-bincang, akhirnya aku pun memberanikan diri untuk kenalan. Ku balik kan badan ku, kemudian dengan berani bertanya. 
“hallo, kalian orang Indonesia ya?” Tanya ku dengan sedikit suara agak gugup. 
“ia, kamu juga ya, asli mana?” jawab seseorang yang duduk di tengah yang berambut pendek. 
“Saya asli serang, Banten, kenalkan nama saya Aang, ini teman saya namanya Arfan, kalian asli mana?” jawabku sambil mengulurkan tangan tanda mengajak kenalan. 
“saya asli semarang jawa tengah, nama saya Rini, ini teman saya namanya Santi sama asli semarang, kalau yang ini namanya Nurul dia asal Jakarta” ternyata yang berkerudung itu namanya Nurul. :-)

Bis pun akhirnya jalan, bis memasuki jalan besar jabir bin mohammad street, kemudian dihadapkan dengan bundaran Al-rauda tepat di sebelahnya Swiss-belhotel Doha. lalu bis mengambil jalan ke kanan setelah beberapa meter bis di hadapkan kembali dengan bundaran, kali ini bundaran Al-sana Roundaboud lalu bis mengabil lajur kiri kemudian ke kanan melewati depan merweb Hotel. Bis berwarna hijau bernomor 57 jurusan city center itu terus jalan lurus lagi-lagi di hadapkan dengan bundaran, belum sampai 3 km sudah 3 bundaran di lewati. Bis sampai di Shark flyover kemudian melewati bawah jembatan, kini bis sudah memasuki jalur utama A ring Road. Tepat di samping kanannya pantai corniche yang begitu Indah di hiasai lampu-lampu perahu dan Indahnya gedung-gedung City Center dengan hiasan lampu yang berwarna-warni. Ada yang biru,merah,ungu,kuning bahkan ada yang kombinasi warna-warni seperti pelangi. Yang lebih keren terlihat adalah Tornado Tower dengan lampu khas warni-warni ala pelangi, membuat indah suasana city Center di susul satu gedung di sebelahnya yang tidak kalah indahnya dengan kombinasi gedung warna biru dan merah sungguh kota yang benar-benar hidup dan megah. 

Aku dan Arfan di dalam bis hanya terperanga melihat keindahan city center di malam hari di jalanan utama di samping pantai Corniche yang indah. Ini benar-benar suasana kota yang tidak ada tara keindahannya, selain bersih kota ini sangat tertata rapi walupun masih banyak pembangunan di sana sini, tapi tidak mempengaruhi keindahan kota ini. Sementara 3 cewe yang bareng bersama kami di dalam bis yang sama terus saja ngobrol dan bercanda dengan asyiknya. 

Namun di tengah asyiknya menikmati keindahan kota tiba-tiba Rini bertanya. 
“kamu sudah berapa lama tinggal di Doha?” Tanya Rini sambil mencolek punggungku yang kebetulan duduk tepat di depan mereka. 
“aku tinggal belum lama, kira-kira enam bulanan lah, kalau kalian?” aku pun balik bertanya. 
“kami sudah hampir dua tahun di doha. ini sudah mau dua kali kami bisa mengikuti hari ulang tahun Qatar nanti taggal 18 desember. Biasanya acara sangat meriah, ada kembang api, pawai, atraksi-atraksi, dll pokonya seru deh.” 
“ohh yaa, di mana kembang api dan atraksi itu di tunjukan?” Arfan pun angkat bicara. 
“di sini di Corniche” 
“ohh ia, kalian tinggal di mana dan kerja di mana?’ jawabku mengalihkan pertanyaan. 
“ aku dan Santi tinggal di dekat stasiun Al-ghannim tadi, kalau Nurul dia tinggal sama orang tuanya di Al-mansura, Aku dan santi kerja di Noodle House city center kalau Nurul dia masih sekolah dia sedang liburan di sini kebetulan kami sudah kenal sebelumnya karana Nurul sering berkunjung ke Qatar, jadi kami pun sering ketemu dan sering pergi bareng.” 
“ohh jadi Nurul ini di Qatar lagi liburan ya?” 
“ia, kebetulan Rini dan Santi ngjak jalan dari pada di rumah ya saya ikut saja ke city center sekalian ada yang mau di beli” jawab Nurul dengan nada yang begitu indah membuat jantung hati ku berdebar-debar. :-) 

Tanpa sadar bis pun akhirnya sampaii di city center. Melihat pemandangan city center yang di padati oleh gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi aku lagi terkagum-kagum dengan Negara pengasil minyak dan gas terbesar ini. Bagai mana tidak awalnya aku mengira Qatar ini Negara yang kecil yang miskin namun ternyata kekayaan melebihi orang-orang kaya di Amerika sana. Tarap hidup orang-orang Qatar sudah mewah semua, minimal satu keluarga memiliki 3 mobil itu pun kebanyakan mobil mewah sekelas Land Cruser yang harganya mencapai 3 milyar kalau di Indonesia. Kalau di bandingkan dengan kota Jakarta kota ini memang jauh lebih kecil tapi jauh lebih mewah dan juah lebih rapih dan bersih. 

Setelah sampai kami pun turun. Arfan menitipkan tasnya kepadaku untuk di bawa. Kaos ku yang bertuliskan wanted ternyata menarik perhatian Nurul. Terdengar oleh ku mereka berbisk-bisik. 
“kaosnya bertuliskan Wanted, mungkin dia lagi memburu sesuatu ya,,,mungkin” ahh kamu ada-ada saja Nurul. Sebenarnya aku dan Arfan ingin sekali mengikuti mereka bahkan kalau bisa belanja bareng dengan mereka tapi hati mengatakan jangan. “kita ketemu sampai di sini ya” ia senang berkenalan dengamu. Dan akhirnya kami pun berpisah “ahh aku lupa sesuatu” “lupa apaan” jawab Arfan. “nO Hp Nurul” ahh dasar lho, udah kejar sana,,’gak ah’, malu. Hehe!