Bersama tim Persiqa dan Malaysia |
“Sudah lama sekali aku tidak main sepak bola mas” tanyaku kepada Dimas yang sedang asyik menikamati makan siang nya. “oh ia aku ada kabar bagus, kemarin baru saja aku mendapat kabar dari temanku. Kata dia di doha ini ada team sepak bola bernama Persiqa. Kabar baik nya kita bisa joint di sana, insyaallah jumat depan kita ke sana. Katanya sih mereka latihannya di Al-Dana stadium” kata dimas dengan nada semangat 45.
“oke aku ikut ya, aku sudah lama sekali nih gak keringatan. Semenjak terakhir main sepak bola dengan Mr.Engine delapan bulan yang lalu”.
Jumat itu pun tiba. Itu adalah jumat kedua setelah puasa, karena jumat pertama masih dalam keadaan libur. Setelah bersiap-siap dengan segala peralatan sepak bola, mulai dari kaos, celana,kaos kaki, sepatu hingga decker untuk pelindung. Lalu kami pun berangkat ke Al-Dana stadium dengan hanya jalan kaki karena letaknya tidak terlalu jauh dari swiss-belhotel Doha tempat kami bekerja.
Di hari jumat pertama itu, di tengah perjalanan kami banyak membicarakan banyak hal mulai dari persepak bolaan Indonesia, piala eropa, piala dunia hingga pesawat terbang. Tanpa terasa aku dan dimas pun sampai di stadium Al-Dana. Setelah sampai di sana, tidak ada satupun orang Indonesia terlihat bermain sepak bola. Disana hanya ada orang-orang arab yang sedang asyik latihan. Aku dan dimas hanya bisa meunggu teman-teman persiqa di sebuah mushola ba’da Shalat Ashar.
Namun setelah beberapa lama menunggu, mungkin kurang lebih sekitar 1 jam. Orang-orang Persiqa belum juga kunjung datang ke lapangan yang sudah di janjikan. Kemudian aku dan dimas memutuskan untuk pulang. Hari itu benar-benar mengecewakan karena jarak yang harus di tempuh untuk jalan kaki lumayan jauh.
Jumat kedua pun tiba, kali ini dimas yakin bahwa kami bisa bergabung dengan Persiqa. Seperti biasa kami berjalan kaki ke Al-Dana Stadium, sesampai di sana sekitar jam setengah empat sore. Kali ini aku cukup lega karena di jumat itu sudah Nampak dari kejauhan lapangan orang Indonesia yang sedang memain kan bola. Setalah melaksanakan sholat Ashar kami pun bergegas kelapangan.
Sesampai di lapangan kami berkenalan dengan anggota persiqa. Di antaranya ada pelatih Persiqa yaitu Pak Rahmat, manager Pak susilo, wakil Manager pak Faried, cak joyo, dll. Anggota tim nya terdiri dari Arif, Rodho,Sodri,Anom, dan banyak lagi yang lainnya.
Setelah perkenalan kami pun mulai latihan lari-lari kecil kemudian Streching lalu di lanjut dengan teknik-teknik bermain bola yang semuanya di bimbing oleh pak Rahmat.
Aku dan Dimas cukup senang dan puas karena setelah sekian lama kami tidak bisa bermain bola karena tidak ada teman dan lapangan tapi sekarang kami bisa main bola dengan bergabung denga tim yang sangat komplit karena memiliki manager dan pelatih di tambah pengurus-pengurus yang lain. Di samping itu kami pun punya teman baru yang secara kebetulan juga baru saja bergabung dengan Persiqa yaitu Mas Aris. Selesai latihan dan hendak menuju rumah kami di tawari oleh mas Aris untuk menumpang mobilnya, kami akan di antarkan sampai ke akomodasi kami di Markhiya. Akhirnya aku dan dimas tidak usah jalan kaki ke Swiss-belhotel untuk menunggu bis jemputan. Dan kami pun sangat berterima kasih kepada mas Aris. Dan di latihan-latihan selanjutnya pun kami selalu di antarkan oleh beliau.
0 comments:
Post a Comment
Support us with your Comment.