Blogroll

Wednesday, May 7, 2014

04 November 2009. Hari yang menyenangkan, sehabis selesai kerja aku langsung bergegas menuju Khalifa Stadium guna menyaksikan langsung untuk pertama kalinya pertandingan Big Match antara juara Dunia lima kali Brazil VS negeri tempat di lahirkannya sepak bola yaitu Inggris. Aku berangkat bersama seorang teman yang bernama Heru. Segala sesuatu sudah kusiapkan yaitu kaos kesebelasan Inggris karena pada waktu itu aku dukung Inggris, Sal dan tentunya kamera untuk mengabadikan moment hebat ini.

Kami pun menunggu taksi di depan hotel tempat kami bekerja. Sangat lama sekali kami menunggu karena rata-rata Taksi penuh dengan penumpang, akhirnya setelah lama menunggu kami pun mendapatkan Taksi walupun harus taksi gelap dengan ongkos yang lebih mahal tentunya karena aku sudah tidak sabar ingin sampai di kahlifa Stadium maka kami pun menumpangi taksi gelap itu. Taksi gelap yang berupa Sedan keluaran tahun 90an itu rupanya sudah payah, dalam panas karena tidak ber AC, di tambah si sopir dari India menambah kacau suasana karena sedikit beraroma tidak sedap dan musik yang di stelnya pun musik india.

Keadaan yang sudah tak sabar ingin sampai di khalifa Stadium benar-benar diuji. Jalanan Villagio dimana khalifa stadium berada macet total, taksi gelap yang aku tumpangi bersama mas heru benar-benar tidak bisa bergerak. Kesabaran ku benar-benar diuji kala itu, di tambah teman-teman yang lain ternyata sudah sampai duluan di stadium. Mereka sudah bisa foto-foto main fun zone dan acara menarik lainnya, aku pun semakin kesal dengan suasana dan keadaan seperti itu. Terkadang aku teriak-teriak sama si India yang bau bawang yang sedang enjoy menikmati lagu-lagu Sharuk khan. “my Friend there is no alternative road” tegas ku kepada si tukang bawang itu. “No pare, only this road we can go to khalifa stadium” “but this is too much traffic what time we can come there?” “slow pare be patien,oke” Aku hanya bisa terdiam padahal hati sudah begitu kesal dan sudah sangat bĂȘte.

Dan akhirnya sedan itu pun bisa jalan juga walupun secara perlahan tapi pasti. Jam sudah menujukan pukul 7 malam, kick off sebentar lagi di mulai gate sudah di buka sejak jam 5 tadi, namun antrian ternyata masih terlihat cukup panjang, lagi-lagi kali ini kesabaranku di uji. Di tengah-tengah antrian itu terlihat teman-teman yang lain ternyata sedang mengantri juga di gate 21. Aku dan mas heru langsung menuju mereka dan bergabung dengan mereka walupun harus menyelip beberapa orang tapi gak apa-apa untungnya mereka tidak marah.

Di sela-sela antiran yang cukup panjang itu aku pun menyempatkan diri untuk foto-foto bersama bangsa lain yang ikut serta juga dalam antrian itu. Dia antarnya ada orang inggris dan brazil, aku pun sangat senang bisa berpose dengan mereka. Satu-persatu orang mulai masuk ke dalam stadium, dan akhirnya tiba giliranku. Setelah di periksa tas, saku celana dan baju akhirnya aku un bisa lolos Cuma satu yang mereka sita dari tasku yaitu foot sprai (obat buat menghilangkan bau kaki).

Setelah sampai ke dalam lapangan, aku melihat seperti lautan kuning dan putih. Kebanyakan orang yang mendukung Brazil adalah orang Qatar dan orang yang mendukung Inggris adalah orang-orang bule yang tengah bekerja di Qatar bahkan ada yang datang langusung dari Negara inggris mereka sangat banyak jumlahnya yaitu pendukung-pendukung inggris dari kota Mancester, dari London, dari Liverpool dan banyak lagi. Mereka bahkan membawa perlatan lengkap seperti spaduk yang cukup besar, bendara pun tak kalah besar dan juga drum band yang sangat memeriahkan suasana.

Karena kebetulan aku duduk dekat dengan meraka. Aku pun nimbrung dengan lautan putih yang total mendukung kesebalasn inggris. Yel-yel dan lagu-lagu di kumandangkan, satu orang komando teriak dan nyanyi-nyanyi di ikuti oleh banyak orang lainnya.Suasana itu benar-benar meriah walaupun hanya pertandingan persahabatan tapi tidak kalah serunya dengan pertandingan sekelas piala dunia. Kick off pun di mulai, kaka dan Neimar yang petama kali menendang bola. Aku pun masih tidak percaya bisa melihat secara langsung Rooney dan kawan-kawan beraksi di lapangan hijau.Aku pun terkadang meneriakan yel-yel kesebelasan Inggris.

Petandingan sangat alot sampai turun minum yang pertama sekor masih belum berubah masih 0-0. Babak kedua di mulai kali ini giliran tim inggris yang petama kali menendang bola. Sudah hampir menit ke 75 belum ada yang bisa menjaringkan bola ke kandang lawan masing-masing. Hingga pada menit yang ke 80 akhirnya Neimar pemain Brazil berhasil melesatkan Gol dengan sundulan yang di lesatkan ke sudut kiri gawang Peter valdes penjaga gawang Brazil.Suasana meriah semua pendukung Brazil bersorak gembira sedangkan pendukung Inggris sangat kecewa dan sangat terpukul dengan terjadinya gol itu.

Aku hanya ikut-ikut an berteriak Goal, padahal waktu itu aku dukung Inggris tapi pada saat tim brazil menang aku malah ikut senang. Akhirnya pertandingan berakhir dengan kemenangan satu goal untuk tim Brazil. Satu persatu orang-orang mulaii meninggalkan Stadium Khlaifa. Aku dan yang lain masih di sibukan dengan foto-foto mengabadikan moment yang sangat berkesan itu. Setealah itu kami menysuri pinggiran stadium mencari banyak kenalan dari berbagai orang yang berasal dari berbagai Negara. Salah satunya kami mendapatkan satu kupulan penggemar AC Milan yang di sibut Milanisti mereka sengaja datang langsung dari Milan Italian hanya untuk menyaksikan secara langsung pertandingan persahabatan antara Inggris VS brazil. Itu di karenakan Mayoritas pemain Brazil adalah merumput di tim besar itu.

Kemudian kami pun mencari-cari taksi hendak menuju ke akomodasi. Namun na'as sudah hampir satu jam berlalu kami tak kunjung medapatkan taksi, hingga akhirnya kami memutuskan untuk naik bis mowaslat. Tidak lama kemudian bis pun datang, tanpa basi-basi kami pun naik bis tersebut, ehh ternyata bis yang kami tumpangi salah jurusan. Hingga akhirnya kami turun di tengah jalan yang kami sendiripun tidak tahu itu di daerah mana. Aku dan tiga orang teman lainnya yaitu heru,dimas dan bubung terpaksa berjalan kaki.

Hari semakin larut malam sudah hampir setengah jam kami berjalan menyusuri jalan dengan harapan ada taksi lewat. Dan akhirnya ketika aku menoleh ke belakang tiba-tiba kau melihat taksi lewat langsung saja aku panggil taksi itu dengan teriakan yang sekencang-kecangnya.Dana Alhamdulillah supir taksi itu mendengar.Dan kami pun akhirnya bisa pulang. Hari itu benar-benar hari yang mengesankan walupun aku harus tidur hanya dua jam karena pulang terlalu larut malam dan besoknya harus melakukan aktivitas lagi sebagai karyawan hotel.

Andai aku bisa menjadi pemain sepak bola terkenal mungkin hidupku akan sangat enak. Kerjaan hanya seminggu 2 kali itu pun bermain bola.Tapi medapat bayaran bermilyar-milyar setiap bulannya bahkan ada pemian yang di gaji 1 m setiap minggu nya, benar-benar luar biasa.Hidup mewah bergeliamang harta hanya karena sepak bola.Namun aku sadar justru itu adalah ujian paling besar bagi pesepak bola itu. Karena dengan bergelimangnya harta, ketenaran dan popularitas pasti godaan wanita merajalela dimana saja ia berada. Untuk itu aku bersyukur dengan apa yang ku punya dan apa yang ku lakukan, setiap waktu akan ku nikmati anugrah hidup yang ku jalani. Karena dunia tidak akan ada habisnya apabila kita sudah menjadi A maka dalam waktu yang tidak lama kita ingin menjadi B. apabila sudah punya sepeda kita ingin punya motor, apabila sudah punya motor kita ingin punya mobil dan seterusnya kita tidak akan pernah puas dengan kehidupan kita kecuali menyikapi hidup dengan rasa syukur, Maka hidup akan menjadi tenang.

Monday, May 5, 2014

Qatar Museum Of Isalmic Art adalah salah satu museum terbesar di Qatar. Museum ini sangat ramai di kunjungi oleh berbagai turis asing maupun expatriot yang bekerja di Qatar.Museum ini memiliki berbagai macam keunikan di antaranya bangunan segi tiga yang menyerupai piramida, di luarnya terdapat halaman yang cukup luas, ada pohon palem yang bejejer sangat rapih dan juga air mancur yang sungguh indah, halaman parkir yang sangat luas. Di dalam museum terdapat lobby yang cukup luas, para petugas yang begitu ramah, mushola untuk sholat dan juga barang-barang museum yang tetata dengan rapai mulai dari lantai satu hingga lantai tiga.

Barang-barang museum di antaranya terdiri dari berbagai barang kuno hasil peninggalan kerajaan-kerajaan jaman dulu seperti jama kekhalifahan Abbasiyah,Umayah maupun pada jaman kekhalifahan turki Utsmani. Ada juga barang-barang museum yang berasal dari kerajaan Persia dulu yang sekarang menjadi Negara Iran,Irak,Pakistan, Afganistan,dan lain-lain. Di antara barang-barang yang unik dan kuno itu terdiri dari gelang-gelang peninggalan jama dulu, senjata perang, lukisan-lukisan, mata uang dari logam, alat-alat rumah, batu-batu dan banyak lagi jenis barang unik lainnya.

Menurutku yang paling mengesankan di Qatar Museum of Islamic art terdapat satu buah patung kuda beserta seorang prajurit yang sedang memakai baju besi beserta peralatan perang lain seperti tameng dan juga pedang, patung ini tersimpan rapi di lantai tiga. Untuk mengujungi Qatar Museum of Isalmic Art tidak di pungut biaya sepeser pun alias geratis. Bahkan malah kita di bekali beberapa souvenir seperti kaos, gantungan tas,dan lain-lian. Biasanya memang segala pasilitas umun yang ada di Qatar itu gratis. Pemerintah mereka tidak begitu pusing mengurusi anggaran Negara yang mebihi nilai perkapita, tak ayal penduduk mereka sangat sejahtera tidak ada rakyat khawatir akan kekurangan semuanya sudah di jamin oleh Negara. 

Kalau mau di bandingan dengan Negara kita Indonesia sangat jauh tingkat kesejahteraannya. Masyarakat Qatar rata-rata pendapatan perkapitanya melebihi anggaran rumah tangga mereka , tak ayal rata-rata mereka penduduk Qatar memilki mobil mewah dan rumah mewah,tidak cukup dari satu bahkan dua,tiga sampai empat mobil dan rumah mewah dalam satu keluarga.Benar-benar penduduk yang sangat sejahtera. Di bandingkan dengan penduduk Indonesia, memang di Indonesia pun sangat banyak orang kaya,namun kemiskinan mungkin jumlahnya lima kali lipat dari pada orang kaya. Penduduk Indonesia mayoritas berpropesi sebagai petani dan juga buruh sedangkan para pengusaha jumlahnya hanya 0,8 % dari total penduduk Indonesia oleh karena itu lapangan pekerjaan sangat sedikit dan peluang pekerjaan sangat rendah sedangakan setiap tahunnya jumlah pencari kerja sangat membeludak, oleh karena itu pengangguran merajalela dan tindak kejahatan pun merebak di mana-mana.

Banyak orang mengatakan di Indonesia itu orang kaya semakin kaya sedangkan orang miskin semakin miskin. Kenapa demikian ?menurutku ini sungguh suatu hal yang patut di pertanyakan. Kenapa di Indonesia para pejabat itu malah bertambah kaya ?padahal gaji mereka tidak lebih besar dari pendapatan seorang tukang bakso. Ya, jawabannya apa lagi kalau mereka memakan uang rakyat. Uang rakyat yang sepatut nya di pergunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat malah meraka makan demi memenuhi nafsu perut mereka. Dari keadaan itu menurutku Indonesia sangat sulit untuk menyaingi Negara Qatar yang penduduknya sangat sejahtera dan negaranya aman, makmur sentosa.Yang ada di Indonesia hanya keresahan-keresahan para penduduknya yang semakin terhimpit oleh kejamnya para penguasa.

Bicara soal Museum, di Negara Qatar anggran untuk Museum sangat besar melebihi anggaran provinsi Banten.Bahkan mereka sekarang sedang membangun sebuah museum yang sangat megah, katanya museum ini adalah museum termegah di dunia padahal Qatar sendiri tidak memiliki peninggalan sejarah yang cukup banyak. Museum ini di namakan Qatar Museum yang bangunannya menyerupai jamur di bangun di tengah kota doha yang megah namun tetap terjaga keunikannya. Kalau di Indonesia jangankan buat anggaran pembangunan museum anggaran buat perawatan aja habis di libas para koruptor, alhasil semua museum di Indonesia harus bayar alias tidak gratis itu tidak di imbangi dengan perwatan yang cukup baik. Padahal di lihat dari nilai sejarah Indonesia adalah Negara yang sangat kaya dengan sejarah dan peninggalannya yang bermacam-macam, apalagi dulunya Indonesia adalah tediri dari kerajaan-kerajaan kecil yang tesebar dari sabang sampai merauke.

Namun kesadaran para pejabat untuk hal itu bisa di nilai tidak ada.Mereka sibuk dengan urusan masing-masing, mereka hanya bisa berdebat di ruang sidang namun tidak keritis melihat realita di lapangan. Itulah sifat-sifat buruk pejabat negeri nan subur ini, suber daya alam melimpah namun suber daya manusia nya miskin alhasil hasilnya banyak orang miskin di tengah di tanah yang kaya raya. Andai saja aku jadi orang Qatar, aku pun mungkin tidak merasa bangga dengan Negara mereka yang hanya memilki gurun pasir nan tandus akan tetapi aku akan bangga dengan system pemerintahan yang benar-benar mensejahterakan rakyatnya. Dan aku di takdirkan sebagai warga Indonesia dan aku bangga dengan kekayaan alam yang ada tapi aku sangat kecewa dengan system permerintahan yang hanya membuat kaya para pejabatnya namun rakyatnya menderita.

Sunday, May 4, 2014

Doha, 18 Desember 2009. Jalanan cukup ramai dengan banyaknya kendaraan, semua orang berhamburan memadati jalanan ibi kota Doha, terompet-terompet menambah bisingnya suasana, busana-busana khas arab yang di modifikasi menambah serunya suasana. Bendera-bendera merah marun yang berpadu dengan putih gerigi menghiasai setiap jalanan Ibu kota. jalanan Corniche di padati oleh mobil-mobul yang di beri Foto Emir Qatar yaitu Hamad bin Khalifa Al-Thani. Anak-anak kecil Nampak terlihat sangat bersuka cita menyambut kedatangan hari jadinya Negara Qatar.

Seperti biasa di setiap ada moment yang sangat menarik aku tidak akan meninggalkannya. Aku bersama temen-temen seperjuangan dan sepekerjaan sehabis kerja kami langsung meluncur menuju Corniche yang sangat meriah itu. Setelah sampai di Corniche tidak di sangka ternyata kami di usir oleh polisi yang sedang menjaga. Ternyata selain orang Qatar atau keluarga tidak boleh masuk area Corniche dikarenakan hari itu di berlangsungkan Family day. Aku pun benar-benar kecewa, aku tidak mau kehilangan moment yang menarik itu terlebih di pantai Corniche akan di berlangsungkannya acara kembang api. Aku pun bersama teman-teman memutar otak bagaimana caranya agar bisa masuk area cornice. Akhirnya aku,agus,Heru dan tiga orang teman lainnya memutar jalan mengambil jalanan yang tidak di jaga oleh polisi. Kami pun menyusuri pinggiran jalan yang bersebrangan dengan pantai. Dan akhirnya kami bisa masuk, setelah itu kami menunggu acara utama yaitu acara kembang api.

Di sela-sela waktu menunggu itu melihat-lihat di sekelilingku banyak sekali orang-orang Qatar yang berpakian aneh seperti meraka memakai topeng Scream, ada yang memakai baju bermotif bendera Qatar,ada yang membawa pedang laksana panglima perang yang mengacung acung pedang sambil menari-nari. Bahkan mobil-mobil mereka yang super mewah pun seperti Land Cruser, Mer-c, BMW semua di cat dengan gambar-gambar merah marun dan putih bergerigi. Terlihat gadis-gadis Qatari yang cantik-cantik pun tidak mau ketinggalan dengan acara yang sangat meriah itu. Mereka berteriak-teriak meneriakan yel-yel dan lagu-lagu kebangsaan mereka.

Setelah berjalan cukup jauh menyusuri pinggiran pantai Corniche, aku dan teman-teman akhirnya duduk di atas beton yang menjaga daratan pantai doha dari amuk nya ombak lautan Corniche. Banyak sekali hal-hal yang kami bicarakan.Namun tiba-tiba salah satu teman kami yang bernama agus angkat bicara dengan mengatakan “andaikan Papua di kelola dengan sebaik-baiknya yaitu dengan mendatangkan investor, maka aku yakin papua akan jauh lebih kaya ketimbang Qatar”. 
“ya gimana mau ada investor yang tertarik menanam modalnya di Indonesia, orang terlalu banyak birokrasinya. Meski bayar ini lah bayar itu lah modal nya keburu habis duluan sama cukong-cukong birokrasi.” 
 “ehh jangan salah jaman Soeharto dulu, Negara kita Negara paling maju lho Seasia, dulu kita di juluki macan asia. Sekarang aja pemerintah kita benar-benar lemah” 
“ehh justru pada jaman Soeharto Negara kita jadi miskin, karena dia lebih memilih ngebayakin hutang daripada mendatangkan investor. Akhirnya pemimpin-pemimpin yang sekarang yang harus menanggung dosa-dosa Soeharto”. 
“yaa itu kan dari segi negatifnya, coba lihat segi positifnya jaman soeharto dulu tuh mana ada orang yang kelaparan, para petani subur makmur, kita menjadi Negara pengekspor beras terbesar di dunia, bahkan dalam prestasi olah raga jaman soeharto tuh sepak bola kita nomor satu di Asia. Coba bandingkan dengan jaman sekarang dari segala sektor Indonesia itu lemah tak berdaya”. 
“ya itu karena Zaman Soeharto mewariskan hutang yang jumlahnya sangat besar, bukan hanya itu yang lebih parah lagi Soeharto mewariskan tatanan pemerintahan yang kacau-balau, banyak korupsi, manipulasi, pejabat bukannya mengayomi rakyat ehh malah menindas rakyat.” 
“Kalau kita kembali bicara soal papua, toh yang salah siapa? Papua itu kaya raya tapi kenapa yang kaya raya malah pejabatnya saja dan orang-orang bule yang di lindungi oleh pejabat itu padahal mereka tidak lain adalah lintah darat yang memeras kekayaan rakyat, sedangkan rakyat papua sendiri masih hidup dalam ketertinggalan, kurang nya sarana pendidikan, kebodohan, kemiskinan dan lain sebagainya. Kenapa yang di perkaya malah Amerika yang mengabil keuntungan sekitar 90% kekayaan papua sedangkan pemerintah hanya di kasih 10% saja itu pun enteh kemana uangnya.” 
“ohh iya itu perusahaan freport itu ya? Yang menguras harta karun nya papua berupa emas nomor 1 di dunia. Ya begitulah nasib bangsa kita pemerintahnya hanya memuaskan perut sendiri tanpa berpikir lagi dampak dan akibat bagi rakyat.Mudah-mudahan saja kedepannya pemerintah kita semakin sadar dan bisa memperbaiki keadaan Negara kita.” 
“sekarang kabar baiknya orang papua sendiri sudah mulai maju, mereka sudah mau berpikir kearah situ. Banyak orang papua yang lulusan peguruan tinggi bahkan lulusan luar negeri, semoga saja di masa depan mereka bisa mengurusi kekayaan bumi mereka sendiri.dan bisa mengalahkan kekayaan negeri Qatar ini.
”Qatar itu pintar,pemerintahnya tidak mau membagi keuntungan yang merugikan pihaknya. Di itu sudah punya patokan kalau ada investor yang hendak mengembangkan usahanya di negeri Qatar maka dia harus bagi hasil sebesar 51:49, 51 untuk pihak Qatar dan 49 untuk pihak investor, sehingga mereka sangat di untungkan.” “ohh begitu ya, pantes gak ada rakyat Qatar yang kelaparan bahkan semuanya serba berkecukupan”.

Tiba-tiba di sela-sela perbincangan yang cukup seru antara aku,heru dan agus. Terdengarlah bunyi ledakan di tengah-tengah pantai Corniche yang indah itu. Bunyi ledakan itu di selingi dengan keluarnya bunga-bunga api yang sukup indah. Ada yang berwarna merah,biru,kuning,putih dan rupa-rupa warna yang lain yang berkombinsai dengan bentuk-bentuk yang menyerupai bunga sungguh melengkapi kemeriahan malam itu. Setelah 20 menit kembang api pun selesai semua mata terkesima melihat keindahan cahaya api yang memukau itu, semua merasa puas dengan pertunjukan kebang api itu. Jalanan Corniche benar-benar di penuhi oleh ribuan pasang mata yang tertuju kearah kembang api itu dan semau merasa terkagum-kagum dengan Negara yang kecil tapi mempunyai kekayaan yang berlimpah seperti Qatar ini.”