Doha. 09 mei 2009. Malam itu baru saja aku pulang kerja di antar oleh bis yang biasa dengan sopir yang biasa yaitu Herminio. Kemudian tiba-tiba ponselku berdering terlihat nomor Dimas. Dimas mengajakku main sepak bola bareng Mr. Engine orang Turki bos Dimas yang baik hati. Kemudian kami berangkat bersama-sama, Mr. Engine umurnya sudah menginjak kepala empat tapi setaminanya masih seperti anak yang beumur belasan. Dari akomodasi ke lapangan Qatar Sport Stadium dia mengajak lari itung-itung pemansan katanya. Dia berlari tak ada hentinya demikian pula dimas, dimas adalah mantan atlet futsal di kampusnya dulu, sedangkan aku lari pagi pun jarang. Oleh karena itu aku ketinggalan sangat jauh oleh meraka,benar-benar payah aku ini sampai-sampai Dimas dan Mr. Engine menungguku di pinggir jalan peyebrangan. Dengan terkopoh-kopoh aku pun akhirnya bisa mengejar mereka, “ haruh mas payah aku mas bagaimana aku mau main bola baru lari segini aja aku udah nyerah mas..haduh capek” aku pun berkeluh kesah sama dimas dan Mr. Engine yang terlihat biasa-biasa saja. “what happen to you aang?” orang bule itu pun mengajukan pertanyaan “I am very tired , sir” “its oke after this we stretching and than we try to kick the ball” “ayo ang kamu bisa” sahut dimas.
Akhirnya kami sampai di lapangan. Setelah menjejakan kaki di lapangan itu, rasanya aku mendingan tiduran saja. Rumputnya seperti karpet permadani yang terhampar begitu hijau dan bagus sangat terawat dengan rapi tidak seperti lanpangan-lapangan di Indonesia yang gundul dan rumutnya sangat kasar. Kemudian setelah Streching Mr.Engine pun mengeluarkan bola yang ada di tas nya. Satu dua tendangan di arahkan Mr. Engine ke Dimas yang di tugaskan menjaga gawang, aku waktu itu hanya lari-lari kecil mengelilingi lapangan karena di tugaskan Mr. Engine untuk mengolah fisik ku terlebih dahulu, setelah itu aku pun di persilahkan bergabung untuk menendang satu dua kali tendangan kearah Dimas yang menjaga gawang. Memang waktu itu kami hanya bertiga karena teman-teman yang lain belum sempat untuk bergabung main bola bersama. Tapi setelah beberapa kali latihan dan karena ajakan Mr.Engine yang begitu semangat dan antusias akhirnya pada latihan yang ke-4 anggota kami sudah mencapai dua tim futsal.
Awal juni tahun 2009, akhirnya kami bisa bermain full tim. Di karenakan orang Indonesia waktu itu begitu banyak akhirnya Mr. Engine berinisiatif untuk mengadakan pertandingan tim Indonesia VS campuran. Campuran artinya kumpulan dari berbagai Negara yang bekerja di Swiss-belhotel di antaranya ada yang dari Turki yaitu Mr. Engine itu sendiri, ada yang dari Zimbabwe yaitu Mr.Gift, ada yang dari Nigeria, ada yang dari Afrika Selatan, ada yang berasal dari Maroko, ada yang dari Iran, India,Nepal dan Srilangka, kecuali orang Philipina karena mereka tak suka main sepak bola. Gabungan tim itu melawan kami orang Indonesia yang badannya relative lebih kecil dari mereka. Namun kami tak gentar untuk melawan mereka justru ini adalah suatu kebanggan karana kami dari Indonesia bisa melawan langsung gabungan dari berbagai Negara yang di mana orang-orangnya ada yang bule, yang item, dan juga ada yang arab.
Pertandingan berlangsung, Dimas menjadi kapten tim Indonesia, Mr. Engine menjadi kapten tim campuran. Aku di tugaskan oleh dimas untuk menjaga sayap kanan berduel dengan Rizki yang menjaga sayap kiri sedangakan dimas sendiri bertugas di lapangan tengah, straiker di tugaskan kepada Messi khoiri yang luamyan lincah, bagian belakang di jaga oleh Mas dika, ade, dan pak Ahmad. Aku pun di dampingi aviv yang menjaga bagian kanan tengah dan bagian kiri tengah di jaga Hadi, sedangkan penjaga gawang di tugas kan kepada pak sandi. Kala itu kami benar-benar tim yang lumayan taguh. Sedangkan tim campuran yang di komandani oleh Mr. Engine terlihat begitu kokoh dengan pemain yang kemampuannya di atas rata-rata karena terdiri dari berbagai negera yang jago sepak bola seperti Nigeria dan Zimbabwe namun penjaga gawang mereka begitu lemah karena di jaga oleh orang Nepal yang bernama Mr.Dilip yang berasal dari Nepal itu.
Kick off pun di mulai, setelah 10 menit sekor masih 0-0 dan akhirnya pada menit ke 15 gawang pak sandhi ke jebol oleh tendangan jarak jauh Mr. Engine. Sekor berubah menjadi 1-0 untuk kemenagan tim campuran. Kami pun tak mau kalah dimas memberikan komando stratategi di ubah kali ini dimas menugaskan aviv untuk sedikit lebih maju karena selama ini aviv terlalu ke belakang sehingga tak ada supplai bola ke depan. Dan akhirnya benar strategi dimas jitu bola akhirnya lebih banyak menyerang ke tim campuran dan akhirnya pada menit ke 23 aku pun bisa menyodorkan bola ke Messi khori yang berdiri bebas di muka gawang. Bola pun dengan secepat kilat di eksekusi oleh Messi khoiri dan goal. Sekor berubah 1-1. Kami pun semakin semangat tim campuran juga tak kalah semangatnya. Mr. Engine berteriak-teriak menggunakan bahasa Inggris walupun kadang bahasa Turki nya keluar juga. Pada menit ke 30 aviv dengan cantikanya mengoper bola kearah ku yang berdiri bebas di sebelah kiri gawang yang di jaga Dilip orang Nepal bola ku sodorkan ke muka gawang, dengan secepat kilat Rizki menerobos dari sayap kiri bola di eksekusi dan goal sekor ke-2 untuk tim Indonesia kali ini keadaan berubah tim Indonesia yang badannya kecil-kecil yang memimpin pertandingan. Babak pertama selesai, kami beristirahat selama 10 menit.
Babak kedua berlangsung lumayan alot sudah menit ke-60 keadaan belum berubah masih 1-2 untuk kemenangan tim Indonesia. Namun pada menit 75 Ali orang Iran yang lincah itu yang beberapa kali meluncurkan tendangan kearah gawang pak Sandhi, akhirnya tendangan nya kali ini tidak bisa di jaga dengan baik oleh pak Sandhi yang mantan penjaga gawang Persikabo (persatuan sepak bola kampung bojong) bola pun menembus gawang, sekor berubah 2-2. Pada menit 80 terjadi pelanggaran di muka gawang kami tim Indonesia, pak akhmad melanggar Gift yang sedang bebas menggiring bola, Gift pun jatuh di karenakan tidak ada wasit Mr. Engine meminta tendangan Finalty padahal aku melihat Gift jatuh karena Diving dia menjatuhkan badannya sendiri Dimas pun melihat demikian hingga akhirnya cek-cok pun terjadi antara kedua kapten. Dan akhirnya Dimas mengalah, Finalty di laksanakan eksekusi di ambil oleb Mr. Engine itu sendiri, Goal. Sekor berubah 3-2 untuk kemenagan tim campuran.
Dan hingga peluit babak ke dua di bunyikan keadaan tidak berubah tetap 3-2 untuk kemenangan tim campuran. Kami tim Indonesia memang sedikit kecewa tapi itu wajar mengingat para pemain kami sudah sangat kelelahan.” Fisik mereka memang lebih unggul di banding fisik kita”. kata sang kapten Dimas tapi gak apa-apa lah sudah bisa bermain saja kita sudah sangat bersukur apalagi sekor kita gak jelek-jelek amat. Mr. Engine memang hebat sudah kepala 4 tapi lari dan tendangan nya masih sangat kencang dan mamapu menjebol gawang pak Sandhi yang lumayan jago.
Pertandingan selesai sampai larut malam tak terasa sudah jam 10.30 malam, padahal besok pagi aku haru kerja pagi. Kami pun bergegas meningalkan lapangan Qatar Sport Stadium itu yang lampu nya satu persatu mulai di padamkan. Untungnya ada bis dari hotel yang bersedia menjemput hingga aku pun tak susah payah jalan kakai sejauh kurang lebih 500 m dari akomodasi karena memang kaki sudah tak kuat untuk berjalan akibat saking capeknya karena 2x45 menit tak ada yang menggantikan karena memang tak ada pengganti. Kami pun sampai di akomodasai, aku langsung bergegas mandi, sholat lalu tidur.sssstttt!
0 comments:
Post a Comment
Support us with your Comment.